Spa For Your Gear

Gear kesayangan kita perlu juga sekali2 dirawat ala spa biar makin kinclong & wangi, merdu suaranya dan tahan lama. Tidak perlu dibawa ke bengkel khusus, karena perawatan ini bisa dilakukan sendiri dengan bahan2 yang bisa didapat disekitar kita. Monggo...



Alat & Bahan

  1. Obeng
  2. Lap kain, sebaiknya berbahan microfibre supaya tidak menggores permukaan finishing gear kita, bisa dibeli di Ace Hardware.
    Cotton bud / korek kuping, untuk membersihkan bagian2 yg sulit dijangkau dgn tangan / lap.
  3. Contact cleaner, untuk membersihkan komponen elektronik. Bisa dibeli di toko elektronik.
  4. Brasso, untuk membersihkan fret, bisa dibeli di supermarket/toko besi.
    WD40, untuk melumasi bagian2 mekanik (misal tuner, bridge) dan mengikis karat. Bisa dibeli di toko onderdil motor/mobil, Ace Hardware, dll.
  5. Obat poles / wax, untuk finishing solid. Gunanya untuk menghilangkan kotoran, mengurangi baret2 lembut dan mengilapkan finishing. Pake saja obat poles untuk mobil, merk macem2 : Kit, Meguiar, Zymol, dll.
  6. Pledge, untuk finishing oil dimana serat2 kayunya masih terasa. Di supermarket banyak.
  7. Lemon oil, untuk merawat fingerboard ebony/rosewood, bisa dibeli di toko alat musik.
  8. Bee wax, untuk finishing oil yg tipis misalnya di bass Warwick.
  9. Nasi pecel/gudeg/kapau/rawon, buat bahan bakar, biar kuat bersihinnya...hehe


Perawatan Elektronik

Target : jack & potensiometer

Tujuannya adalah membersihkan komponen elektronik dari debu dan oksidasi. Adanya debu dan oksidasi ini akan membuat kontak antar komponen tidak maksimal bahkan noise (misal bunyi kresek2 di potensio).

Untuk perawatan ini kita bisa menggunakan contact cleaner, jangan lupa menggunakan pipa kecil yang biasanya disediakan juga saat kita membelinya, tujuannya supaya semprotannya tidak melebar kemana2.

Pertama buka cavity elektronik tempat komponen elektronik terpasang. Semprotkan contact cleaner pada lubang di bagian belakang potensio sambil memutar2 potensio tersebut. Lakukan ini secukupnya pada semua potensio yang ada.

Lakukan hal yang sama pada lubang jack. Gunakan cotton bud untuk membersihkan bagian dalam lubang jack. Bersihkan sisa2 semprotan dengan tisu atau lap.

Kalau bassnya aktif, sebaiknya baterai juga sekalian diganti.



Perawatan Mekanik

Target : tuner & bridge

Tujuannya untuk membersihkan & melumasi bagian2 mekanik yang terbuat dari logam supaya bisa bekerja dgn baik & bebas dari karat/oksidasi. Bahan yang digunakan adalah WD40.

Seperti halnya contact cleaner, pada waktu menyemprot gunakan pipa kecilnya. Sebelumnya tutupi bagian body sekitar bagian yang akan disemprot denga tisu supaya tidak terkena semprotan.

Kalau tuner yang digunakan adalah model open gear (misal Fender), semprotkan WD40 pada bagian belakan tuner. Semprotkan juga WD40 pada bridge, lalu gunakan cotton bud untuk membersihkan sela2 saddle dan tempat lain yang susah dijangkau.

Kalau ada karat, semprotkan bagian yang berkarat lalu bagian tersebut dilap dgn tekanan. Kalau karatnya sudah tebal, kemungkinan perlu diamplas dengan amplas halus.

Terakhir, selalu bersihkan sisa2 semprotan dengan tisu atau lap.



Perawatan Fingerboard

Target : fingerboard & fret

Setelah sering dimainkan, kotoran yang berasan dari jari dan keringat akan menempel di fingerboard mirip dengan daki. Tentu saja ini tidak enak dilihat dan tidak higienis. Bahan yang digunakan disini adalah brasso untuk fret dan lemon oil untuk fingerboard non finished spt ebony atau rosewood.

Untuk finished fingerboard (misal maple) gunakan polish atau cukup lap basah. Usahakan supaya zat2 tersebut tidak mengenai senar atau bisa juga dilakukan saat ganti senar.

Untuk membersihkan fingerboard, cukup oleskan lemon oil kemudian didiamkan beberapa menit supaya diserap oleh kayu. Lalu keringkan dengan lap.



Untuk fret, gunakan brasso. Cukup dioleskan sedikit saja pada masing2 fret menggunakan cotton bud kemudian dilap sampai bersih. Jangan gunakan brasso terlalu banyak karena akan mengikis permukaan logam fret.






Perawatan Body Menggunakan Polish

Target : body depan/belakang, headstock, belakang neck

Perawatan ini khusus untuk body dgn finishing solid atau natural tapi ada lapisan varnishnya alias glossy. Jangan gunakan polish pada finishing natural oil karena akan merusak sebab polish akan tertahan di sela2 serat kayunya. Tujuan perawatan ini adalah membersihkan, menghilangkan baret2 halus dan melindungi permukaan cat.

Polish yang bisa digunakan disini adalah yang digunakan untuk cat mobil, misal : Kit, Meguiar dan Zymol. Kita akan memerlukan 2 lap microfiber bersih. Yang pertama untuk mengoleskan polish ke body yang kedua untuk membersihkan.

Begini prosedurnya :

  1. Bersihkan bagian yang akan dipoles dari debu.
  2. Teteskan polish pada lap, kemudian poleskan pada bodi dengan gerakan memutar.
  3. Lakukan ini sedikit demi sedikit, jangan dilakukan langsung ke seluruh body karena akan susah dibersihkan bila terlalu kering.
  4. Tunggu sebentar (atau bisa juga sambil dilanjutkan poles bagian lain) agar polish bereaksi & agak kering, lalu bersihkan dengan lap bersih lain sampai bekas polish hilang & bagian tersebut mengkilap.
  5. Bagian yang terpoles sempurna akan terlihat mengkilap dan halus bila dirasakan dengan jari.



Perawatan Body Menggunakan Pledge

Target : body depan/belakang, headstock, belakang neck

Perawatan ini khusus untuk body dgn finishing natural oil yg tebal. Tujuan perawatan ini adalah membersihkan dan melindungi permukaan body.

Kita akan memerlukan 2 lap microfiber bersih. Yang pertama untuk meratakan semprotan Pledge ke body yang kedua untuk membersihkan.

Begini prosedurnya :

  1. Semprotkan Pledge pada permukaan, lalu ratakan dengan lap.
  2. Tunggu sebentar (atau bisa juga sambil dilanjutkan poles bagian lain) agar Pledge bereaksi, lalu bersihkan dengan lap bersih lain sampai bagian tersebut mengkilap.
  3. Bagian yang terpoles sempurna akan terlihat mengkilap dan halus bila dirasakan dengan jari.



Perawatan Body Menggunakan Bee Wax

Target : body depan/belakang, headstock, belakang neck

Perawatan ini khusus untuk body dgn finishing natural oil yg tipis seperti pd bass Warwick dimana serat kayunya masih sangat terasa seperti nyaris tidak ada finishingnya. Tujuan perawatan ini adalah membersihkan, menjaga kandungan minyak pd kayu dan melindungi permukaan body.

Wax atau lilin yang digunakan berasal dari lebah dan biasanya dikemas dalam bentuk kaleng mirip kaleng semir. Kita akan memerlukan 2 lap microfiber bersih. Yang pertama untuk mengoleskan wax ke body yang kedua untuk membersihkan.

Begini prosedurnya :

  1. Bersihkan bagian yang akan dipoles dari debu.
  2. Oleskan lap pada wax, kemudian poles body dengan gerakan memutar.
  3. Tunggu sebentar (atau bisa juga sambil dilanjutkan poles bagian lain) agar kayu menyerap wax , lalu bersihkan dengan lap bersih lain sampai bagian tersebut mengkilap.
  4. Bagian yang terpoles sempurna akan terlihat mengkilap dan halus bila dirasakan dengan jari.


Selengkapnya...

Head 2 Head : 3 MI Audio Distortion Pedals

| 0 comments

OK, ini bukan pedal2 buat bass, tapi trio pedal ini (Tube Zone, Crunch Box, Classic Distortion) benar2 bikin saya kagum (pedal lain yang bikin saya sekagum ini cuma Sansamp GT2) sehingga saya merasa perlu bikin artikel mini review ini. Selain itu juga terdorong oleh banyaknya pertanyaan dari teman2 di beberapa forum soal pedal2 ini.

MI Audio adalah pabrikan amplifier & pedal boutique dari Australia. Melihat skema yang banyak beredar di internet, desain MI Audio boleh dibilang lebih original dibanding banyak desain pedal boutique lain (kebanyakan cuma modifikasi ringan dari TS808 atau Big Muff). Selain itu kualitas komponennya tergolong sangat bagus dan harganya relatif murah dibandingkan merk pedal boutique lainnya (misal ZVEX atau Fulltone), padahal soundnya benar2 mantaps !!!! Sekarang malah lagi ngidam GI Fuzz atau Neo Fuzz.

Saya sendiri pernah punya 3 pedal keluaran MI Audio : Tube Zone, Crunch Box dan Classic Distortion. Tube Zone terpaksa dijual untuk tambah2 beli EBS Microbass, sekarang pedalnya ada di Paris. Crunch Box juga dijual demi upgrade speaker mobil, sekarang mengabdi pada seorang gitaris di Jakarta. Tinggal Classic Distortion yang masih ada. Berikut reviewnya :


Tube Zone
Ini adalah pedal yang menjadi icon dari MI Audio. Tampilannya sangat mencolok karena finishingnya yang full chrome dengan knob terbuat dari metal. Dengan 6 knob (drive, character, mid, tone, brightness, level), jelas bukan pedal untuk orang yang gak sabaran karena butuh waktu untuk mempelajari pedal ini supaya dapat sound yang diinginkan.
Kontrol yang unik dari pedal ini adalah :

  1. Brightness : gunanya sebagai pengontrol treble untuk "mencocokkan" dengan karakter amplifier, karena ada ampli yang terlalu bright / terlalu dark.
  2. Character : gunanya mengatur kadar nada2 bass yang masuk ke rangkaian distorsi. Diputar berlawanan jarum jam, membuat sound semakin tight. Kalau diputar sebaliknya membuat sound semakin berat (susah didefinisikan).
Dengan kontrol sebanyak itu, pedal ini menjadi sangat fleksibel. Kita bisa membuat sound mulai dari rock n roll, fusion sampai metal. Bahkan pada setting tertentu kita bisa mendapatkan sound yang sangat mirip Crunch Box (saya pernah punya kedua pedal ini pada waktu bersamaan, jadi betul2 bisa dibandingkan face to face).
Range gainnya besar sekali, jadi bisa dapat sound ala Marshall Plexi sampai Mesa Rectifier, tapi noisenya sangat rendah. Jadi pedal ini sangat direkomendasikan bagi mereka yang butuh pedal distorsi yang fleksibel.


Crunch Box
Mungkin inilah pedal terpopuler dari MI Audio karena harga bersahabat dengan sound hebat. Pedal ini merupakan tiruan dari ampli Marshall yang cukup meyakinkan, terutama bagi penggemar brown sound ala Van Halen.



Pemakaian sangat mudah karena cuma ada 3 kontrol. Namun kemudahan ini harus dibayar dengan keterbatasan pedal ini yang hanya bisa menghasilkan satu jenis sound saja, meskipun hasilnya sangat baik. Gain sangat besar seperti Tube Zone dan noisenya juga rendah. Mid-nya sangat kuat sehingga kurang cocok untuk soudn mid scoop (misal untuk nu atau death metal).

Sangat direkomendasikan untuk penggemar sound Marshall, terutama era hard rock / metal tahun 80an.


Classic Distortion
Ambil sebuah Tube Zone kemudian kurangi gainnya sedikit, ganti tone control dengan bass & treble control terpisah, tambah kontrol symmetry, kecilkan ukurannya maka jadilah Classic Distortion. Sampai sekarang saya masih kagum dengan Michael Ibrahim, desainer & owner MI Audio, atas kejeliannya menempatkan 8 knob di pedal sekecil ini.


Jangan heran kalau tidak pernah menemukan pedal ini di toko manapun di dunia ini, karena pedal ini adalah limited edition yang hanya dibuat 92 unit (punya saya nomor 66) dan dijual langsung oleh MI Audio, perlu waktu 3 bulan mulai dari pemesanan sampai pedal ini sampai di kotak pos rumah saya. Pedal ini dibuat dalam rangka amal dimana hasil penjualannya 100 % diberikan ke Australian Red Cross (hmm, kapan lagi bisa ngeGAS sambil amal). Jadilah ini pedal MI Audio yang termahal sekaligus terlangka !!!! Saya berniat gak akan menjual pedal ini sampai kapanpun !!!!

Dengan 8 knob, soundnya sangat variatif. Knob symmetry adalah knob yang menurut saya brilian dan unik. Dengan knob ini, kita bisa dapatkan sound yang smooth & compressed (ala Santana) sampai sound yang kasar & open (ala AC/DC). Knob lainnya boleh dibilang fungsinya mirip dengan Tube Zone.
Gainnya memang tidak sebesar Tube Zone, sehingga kurang sesuai untuk sound metal yang sebangsanya jung jung jet. Tapi cocok sekali untuk classic rock & hair metal 80s. Sama bagusnya untuk single coil maupun humbucker.


Selengkapnya...

Review : Fender Geddy Lee Signature bass

| 0 comments

Berikut ini adalah review Fender Jazz Bass Geddy Lee Signature model yang merupakan salah satu model jazz bass yang terpopuler & banyak sekali penggemarnya. Model ini dibuat berdasarkan jazz bass asli milik Geddy Lee yg dibelinya dari toko loak lalu dimodifikasi ketebalan necknya. Bass ini dipakai di beberapa lagu di album "Moving Pictures" dan semua album sesudah "Counterparts", termasuk album terakhir Rush "Snake and Arrow".


Kenapa membeli bass ini ? Gara2 iseng2 nawar kok malah dilepas sama yg punya...dasar gatel.

Spesifikasinya gimana ? Lihat sendiri di http://www.fender.com/

Harganya berapa ?
Barunya gak tau, soalnya beli bekas, tp dinobatkan oleh Bass Player Magazine sbg salah satu bass terbaik di kelas harga <>

Konstruksinya bagus apa gak ?
Untuk harga segitu konstruksi & finishingnya sangat solid. Neck joint rapet banget. Fretnya rapi. Actionnya bisa di-set rendah banget tanpa fret buzz sedikitpun, di antara 3 bass yg saya punya ini yg paling rendah actionnya. Bener2 ciri khas Japan Quality.

Satu2nya masalah konstruksi adalah susah untuk ngeset truss rod krn harus buka pickguard dan kalo gak mau bodynya rusak maka necknya mesti dicabut dulu krn gak ada celah untuk masukin obeng disambungan antara neck & body. Mungkin sengaja dibikin gitu spy otentik dgn aslinya, who knows ?

Untungnya necknya stabil banget, sampe sekarang baru sekali di-set itupun krn habis naik pesawat.Tunernya agak berat, tp mungkin gara2 saya yg terbiasa pake tuner2 modern yg enteng.

Elektroniknya gimana ?
Wiringnya rapi & kualitas potensiometer yg dipake bagus. Anehnya, cavitynya gak di-shielding sama sekali baik pake cat konduktif atau copper tape tp boleh dibilang bebas noise. Buat jaga2, kupasang sendiri shieldingnya pakai copper tape sekalian ganti capacitornya pake Orange Spraque shg respon tone controlnya lbh smooth.

Kontrolnya volume neck - volume bridge - tone. Menurut saya ini konfigurasi paling fleksibel dan optimal krn gain yang keluar bisa lbh maksimal drpd konfigurasi volume - blend - tone.Pickupnya standar Fender dgn output medium. Soundnya cukup bagus tapi cenderung hi-mid & bright, mungkin efek dari fingerboard maplenya. Bisa merepresentasikan dgn meyakinkan soundnya Geddy Lee di album "Counterparts" ke atas.

Krn bassnya agak kurang, mungkin kurang cocok dibuat maen sebangsa R&B ato Nu Metal.

Playability enak gak ?
Like a dream, necknya tipis dgn lebar standar Jazz bass jd tangan gak cepat capek. Action yg bisa diset rendah bikin enak buat tapping, attacknya yg bagus enak dibawa slapping. Selama ini pake string DR Lo Rider, gak tau kalo pake string lain. Entar mau ganti pake DR Sunbeam, tauk jd gimana hasilnya.

Modifikasi apa yg sebaiknya dilakukan ?
Selain yg sdh disebutkan diatas, ganti pickup untuk meningkatkan gain & bass. Saya pernah denger sample bass ini dipasangin Seymour Duncan Antiquity II alias Sadowsky Single Coil, asik banget suaranya. Moga2 ada yg mau dititipin beli dr US...huhuhu.

Kalau mau sound yg lbh modern & hi gain tinggal pasang DiMarzio Ultra Jazz.Habis itu pasang switch series parallel spy soundnya bisa mirip2 Precision...mantaps.

Preamp aktif kalau menurut saya gak terlalu perlu krn sound bass ini aslinya udah bagus.


Selengkapnya...

Passive Control : VVT vs VBT

Kali ini kita bahas perbedaan antara dua tipe utama tone control pasif yaitu VVT (Vol-Vol-Tone) dan VBT (Vol-Bal-Tone). Ini adalah ringkasan dari diskusi di forum StreetBass. Bagaimana cara kerjanya serta keunggulan & kekurangan masing2 konfigurasi tersebut. Monggo...


Konfigurasi VVT
Biasanya konfigurasi ini terpasang di bass dengan dua pickup dan merupakan konfigurasi standar di bass pasif keluaran Fender.
Kontrol volume pertama mengatur output dr pickup pertama (posisi neck) dan volume kedua mengatur output dr pickup kedua (posisi bridge). Kontrol tone yang secara elektronis berupa sebuah low pass filter atau hi-cut akan mengatur respon freq tinggi atau berapa banyak treble yang akan dilewatkan ke output. Karena sifatnya pasif (tanpa catu daya), tone control hanya bisa memotong (cut) treble tapi tidak bisa memperkuat (boost).

Karena setiap pickup memiliki kontrol volume sendiri, maka output setiap pickup dapat diatur mulai dari 0% sampai 100%. Dengan demikian perbandingan output antara pickup neck dan bridge bisa diatur sesuai kemauan kita (misal: 100:75, 50:100, 75:25, dll) sehingga sound yang dihasilkan menjadi sangat variatif.

Namun karena kontrol volumenya ada dua, akan sedikit merepotkan bila kita ingin mengecilkan/membesarkan volume output bass karena kedua kontrol volume harus dikecilkan/dibesarkan. Solusinya adalah dengan menambahkan pedal volume control.

Konfigurasi VBT
Konfigurasi ini adalah pengembangan dari konfigurasi VVT diatas. Kontrol Blend mengatur perbandingan output antara pickup neck dengan pickup bridge, sementara kontrol volume bertugas sebagai master volume control untuk mengatur besarnya output keseluruhan. Fungsi & karakteristik tone control sama dengan konfigurasi VVT diatas.

Kontrol Blend sebenarnya adalah 2 buah volume kontrol yang dijadikan satu menggunakan potensio stereo / dual gang. Bila wiringnya benar, maka pada posisi maksimum (ke arah neck), output pickup neck 100%, sementara output pickup bridge 0%. Pada posisi minimum (ke arah bridge), output pickup neck 0%, sementara output pickup bridge 100%.

Bagaimana di posisi tengah ? Kebanyakan orang mengira bahwa di posisi ini output kedua pickup 100%. Karena kontrol blend adalah 2 buah volume control yang dijadikan satu, di posisi ini output kedua pickup cuma 50% (nah lo), sama dengan konfigurasi VVT dgn posisi kedua kontrol volume di tengah. Jadi jangan heran kalau gainnya terasa berkurang.

Karena sebab diatas itu juga, konfigurasi ini tidak sefleksibel konfigurasi VVT karena perbandingan output kedua pickup tidak bisa diatur sesuai keinginan kita karena perbandingan outputnya terpaku pada posisi kontrol blend tersebut (misal: 50/50, 75/25, 40/60, dll , bandingkan dengan VVT diatas). Namun di konfigurasi ini akan lebih mudah bila kita ingin mengecilkan/membesarkan volume output bass karena cukup memainkan master volumenya.

Pembebanan/Loading
Karena sifat rangkaianya yang pasif, rangkaian VVT maupun VBT akan mengakibatkan pembebanan pada pickup. Efeknya adalah hilangnya sebagian treble dari sound yang dihasilkan. Namun efek ini hanya akan terasa pada bass dengan pickup pasif, nyaris tidak ada efeknya pada pickup aktif.

Pada konfigurasi VVT, sebuah pickup akan terkena pembebanan dua kali : dari kontrol volume dan tone.

Pada konfigurasi VBT, sebuah pickup akan terkena pembebanan tiga kali : dari kontrol blend, master volume dan tone.

Makin banyak pembebanan, akan makin banyak treble yang hilang. Maka sebuah pickup dengan konfigurasi VVT akan terdengar lebih bright/clear/transparan dibanding bila menggunakan konfigurasi VBT.

Karena adanya efek loading ini, beberapa bassist akhirnya menghilangkan sama sekali kontrol di bassnya, semua pengaturan dilakukan melalui preamp atau amplifier. Solusi lain adalah dengan memasang rangkaian buffer yang pada intinya sama dengan rangkaian yang dipasang di pickup aktif, sayangnya penambahan rangkaian pasti akan merubah karakter dari pickup tersebut.


Pengaruh Kualitas Potensio
Apakah dengan menggunakan potensio berkualitas/mahal akan bisa memecahkan masalah2 di atas ? Jawabannya : tidak. Potensio berkualitas tinggi akan mempengaruhi keawetan dan mempunyai "taper" yang lebih smooth drpd potensio berkualitas biasa/rendah. Pengaruh "taper" disini berarti respon kontrolnya lebih lembut sehingga tidak ada lonjakan volume maupun tone.

OK, sementara segitu dulu. Semoga bermanfaat buat para bassist dalam memilih konfigurasi yang cocok. Kalau ada pertanyaan silakan masukan di comment. Thanks.


Selengkapnya...