Passive Control : VVT vs VBT

|

Kali ini kita bahas perbedaan antara dua tipe utama tone control pasif yaitu VVT (Vol-Vol-Tone) dan VBT (Vol-Bal-Tone). Ini adalah ringkasan dari diskusi di forum StreetBass. Bagaimana cara kerjanya serta keunggulan & kekurangan masing2 konfigurasi tersebut. Monggo...


Konfigurasi VVT
Biasanya konfigurasi ini terpasang di bass dengan dua pickup dan merupakan konfigurasi standar di bass pasif keluaran Fender.
Kontrol volume pertama mengatur output dr pickup pertama (posisi neck) dan volume kedua mengatur output dr pickup kedua (posisi bridge). Kontrol tone yang secara elektronis berupa sebuah low pass filter atau hi-cut akan mengatur respon freq tinggi atau berapa banyak treble yang akan dilewatkan ke output. Karena sifatnya pasif (tanpa catu daya), tone control hanya bisa memotong (cut) treble tapi tidak bisa memperkuat (boost).

Karena setiap pickup memiliki kontrol volume sendiri, maka output setiap pickup dapat diatur mulai dari 0% sampai 100%. Dengan demikian perbandingan output antara pickup neck dan bridge bisa diatur sesuai kemauan kita (misal: 100:75, 50:100, 75:25, dll) sehingga sound yang dihasilkan menjadi sangat variatif.

Namun karena kontrol volumenya ada dua, akan sedikit merepotkan bila kita ingin mengecilkan/membesarkan volume output bass karena kedua kontrol volume harus dikecilkan/dibesarkan. Solusinya adalah dengan menambahkan pedal volume control.

Konfigurasi VBT
Konfigurasi ini adalah pengembangan dari konfigurasi VVT diatas. Kontrol Blend mengatur perbandingan output antara pickup neck dengan pickup bridge, sementara kontrol volume bertugas sebagai master volume control untuk mengatur besarnya output keseluruhan. Fungsi & karakteristik tone control sama dengan konfigurasi VVT diatas.

Kontrol Blend sebenarnya adalah 2 buah volume kontrol yang dijadikan satu menggunakan potensio stereo / dual gang. Bila wiringnya benar, maka pada posisi maksimum (ke arah neck), output pickup neck 100%, sementara output pickup bridge 0%. Pada posisi minimum (ke arah bridge), output pickup neck 0%, sementara output pickup bridge 100%.

Bagaimana di posisi tengah ? Kebanyakan orang mengira bahwa di posisi ini output kedua pickup 100%. Karena kontrol blend adalah 2 buah volume control yang dijadikan satu, di posisi ini output kedua pickup cuma 50% (nah lo), sama dengan konfigurasi VVT dgn posisi kedua kontrol volume di tengah. Jadi jangan heran kalau gainnya terasa berkurang.

Karena sebab diatas itu juga, konfigurasi ini tidak sefleksibel konfigurasi VVT karena perbandingan output kedua pickup tidak bisa diatur sesuai keinginan kita karena perbandingan outputnya terpaku pada posisi kontrol blend tersebut (misal: 50/50, 75/25, 40/60, dll , bandingkan dengan VVT diatas). Namun di konfigurasi ini akan lebih mudah bila kita ingin mengecilkan/membesarkan volume output bass karena cukup memainkan master volumenya.

Pembebanan/Loading
Karena sifat rangkaianya yang pasif, rangkaian VVT maupun VBT akan mengakibatkan pembebanan pada pickup. Efeknya adalah hilangnya sebagian treble dari sound yang dihasilkan. Namun efek ini hanya akan terasa pada bass dengan pickup pasif, nyaris tidak ada efeknya pada pickup aktif.

Pada konfigurasi VVT, sebuah pickup akan terkena pembebanan dua kali : dari kontrol volume dan tone.

Pada konfigurasi VBT, sebuah pickup akan terkena pembebanan tiga kali : dari kontrol blend, master volume dan tone.

Makin banyak pembebanan, akan makin banyak treble yang hilang. Maka sebuah pickup dengan konfigurasi VVT akan terdengar lebih bright/clear/transparan dibanding bila menggunakan konfigurasi VBT.

Karena adanya efek loading ini, beberapa bassist akhirnya menghilangkan sama sekali kontrol di bassnya, semua pengaturan dilakukan melalui preamp atau amplifier. Solusi lain adalah dengan memasang rangkaian buffer yang pada intinya sama dengan rangkaian yang dipasang di pickup aktif, sayangnya penambahan rangkaian pasti akan merubah karakter dari pickup tersebut.


Pengaruh Kualitas Potensio
Apakah dengan menggunakan potensio berkualitas/mahal akan bisa memecahkan masalah2 di atas ? Jawabannya : tidak. Potensio berkualitas tinggi akan mempengaruhi keawetan dan mempunyai "taper" yang lebih smooth drpd potensio berkualitas biasa/rendah. Pengaruh "taper" disini berarti respon kontrolnya lebih lembut sehingga tidak ada lonjakan volume maupun tone.

OK, sementara segitu dulu. Semoga bermanfaat buat para bassist dalam memilih konfigurasi yang cocok. Kalau ada pertanyaan silakan masukan di comment. Thanks.

0 comments: